Apresiasi Santri-santrinya, Pondok Pesantren Babussalam Socah lakukan rihlah perjalanan ke Bromo

foto bersama guru dan santri

 

Babussalam Socah, Untuk memberikan apresiasi untuk santriwan dan santriwati yang sudah berhasil menyelesaikan hafalan dengan target minimal juz 30 untuk kelas 7, juz 1,2, hingga 3 untuk kelas 8 dan menyelesaikan pelaksanaan Asesmen tengah semester dengan lancar dan tertib, pondok pesantren Babussalam Socah memberikan apresiasi berupa rihlah perjalanan ke Bromo yang bisa diikuti dengan segala persyaratannya. Perjalanan rihlah ke Bromo dilakukan pada hari Selasa, 15 Oktober dan berakhir pada hari Rabu, 16 Oktober 2024.

 

Rihlah ke Bromo juga merupakan salah satu wujud syukur dari pondok pesantren Babussalam Socah sudah diberikan santriwan dan santriwati yang gigih dalam menghafal sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Perjalanan rihlah ke Bromo berbeda dengan rihlah-rihlah yang sebelumnya karena pada rihlah ini langsung berinteraksi dengan alam bebas yaitu gunung yang membutuhkan pengawasan ekstra ketika membawa rombongan santriwan dan santriwati sejumlah total 72 orang.

 

“Perjalanan kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya, ini merupakan apresiasi untuk santri-santri kami yang sudah menyelesaikan hafalan Alquran dengan target minimal juz 30 untuk kelas 7 dan Juz 1,2 hingga 3 untuk kelas 8 seperti persyaratan yang sudah diumumkan sebelumnya untuk bisa bergabung pada kegiatan hari ini” begitu ujar ustadz Abdillah Safa selaku Mudir pondok pesantren Babussalam Socah dalam sambutan pelepasan pemberangkatan menuju Bromo.

 

Ketika sampai di Bromo, santriwan dan santriwati juga ditantang public speaking dan kemampuan berbahasa inggrisnya untuk berinteraksi langsung dengan touris asing yang berkunjung ke Gunung Bromo untuk tahu bagaimana first impression mereka melihat keindahan gunung Bromo. Rihlah Bromo ini banyak mengajarkan santriwan dan santriwati keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.

 

Selain diuji public speaking dan kemampuan berbahasa inggrisnya, santriwan dan santriwati juga diuji kemampuannya menyampaikan pesan melalui dakwah digital berupa ibrah perjalanan yang merupakan tugas untuk projek 1. Kemampuan menulis dan bercerita juga dibuktikan oleh santriwan dan santriwati dengan esai yang mereka tulis dengan diksi-diksi yang sangat indah. Tidak sedikit orang tua yang kagum atas kemampuan menulis anaknya seperti yang diungkapkan langsung oleh salah satu walisantri “Saya terharu membaca tulisan essay Mufida yang begitu mengalir. Kalimat-kalimatnya lumayan bagus. Semoga bakat menulisnya terus terasah dengan baik di Babussalam” begitu ungkapan dari walisantri atau ibu dari santriwati Mufida.

 

Perjalanan ini benar-benar membentuk karakter santriwan dan santriwati pondok Babussalam Socah untuk bisa kuat dalam segala kondisi. Hal itu dibuktikan dengan segala tugas dan persyaratan yang diberikan oleh ustadz Abdillah Safa selaku Mudir pondok pesantren Babussalam Socah bisa mereka selesaikan dengan sangat baik. (Alda)

Bagikan Postingan Ini :

Leave a Reply