Ustadz Rik Suhadi
Tarhib ( ترحيب ) Kata ini berasal dari bahsa arab rahhaba – yurahhibu- tarhiiban ( رحّب – يرحّب – ترحيبا ) yang berarti menyambut dengan gembira, menerima, atau mengelu-elukan sesuatu yang indah yang akan datang.
Dalam menyambut sesuatu yang sangat menyenangkan yang ditunggu-tunggu oleh seseorang, tentunya dia akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan penuh semangat, penuh rasa harap bahkan dia tidak akan menyia-nyiakan setitik waktupun yang terlewatkan saat nanti yang dirindukannya benar-benar telah tiba. Apalagi yang akan datang berkunjung itu adalah syahru Ramadhan, shahrul mubarok, yang Allah ikutkan bersamanya keberkahan-keberkahan, ampunan dari khilaf dan dosa-dosa, terbukanya seluruh pintu langit dan surga, pahala terbaik yang berlipat ganda, di-ikatnya seluruh jalan keburukan, pintu-pintu neraka ditutup serapat-rapatnya, dan orang-orang yang beriman bersama-sama membelenggu syahwat jasad duniawinya, kembali mengusap bersih fitrah insaniyahnya untuk bertaqorrub sedekatnya dengan Al-Khalik yang telah menciptakannya.
Ada puisi ringan yang saya tulis menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ini
Menunggumu
Menunggumu di halte Rojab seraya memantaskan diri saat bersua
Menunggumu di halte Sya’ban seraya menyirami benih cinta yang ada
Do’a-do’a terbaik telah dirangkai dalam bingkai asa yang membara
Semangat menghamba kepada sang Pencipta kian menggelora di dada
menghempas pekat jiwa yang lama tersandra syahwat tamak dunia.
Engkau akan datang membawa suka atas perintah yang Maha kuasa
menguak langit membuka pintu-pintu surga
mengalirkan sungai pahala berlipat ganda
bagi siapa yang rela menerima
perisai siyam pendingin panasnya api
pelindung diri dari aneka bujuk rayu warna warni
Sudah saatnya sipenghasut hati dikunci mati
dalam dzikir dan tadarus ayat-ayat suci
Ringan dan lapang menggenapkan pengabdian di bulan suci
Tidak lagi ada alasan di cari untuk mengingkari tuntunan Ilahi
Jangan menyesal saat datang waktu pasti
semua bergerak dalam antrian menuju lobang mati
Singkatnya bulan suci menjadikan hati rindu kemabali
Pondok Babussalam, 10 Sya’ban 1446 H
Ust. Rik Suhadi
Pengasuh Ponpes Babussalam Socah Bangkalan