Prof Maksum Radji
Pena Babussalam, Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, dimana dalam bulan ini umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan.
Pada bulan Ramadhan ini, umat Islam saling berlomba untuk menunaikan ibadah dan melakukan berbagai kebaikan serta amalan yang mendatangkan pahala. Karena setiap amalan yang dikerjakan di bulan Ramadhan akan mendapat pahala yang berlipat ganda dibandingkan hari-hari biasanya.
Bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga bagi umat islam, bulan Ramadhan juga waktu untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Pahala yang besar bagi mereka yang senantiasa menyempatkan diri untuk membaca Al-Qur’an pada bulan yang penuh berkah ini, terlebih lagi untuk mengkhatamkan membaca Al-Qur’an.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqarah, ayat 185,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)”. (QS. Al-Baqarah, 185).
Tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan merupakan amal ibadah yang spesial, karena tidak hanya untuk mengabadikan waktu diturunkannya Al-Quran saja, namun juga menjadi ladang amal kebaikan.
Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur’an, di antaranya adalah:
عن ابن مسعودٍ رضيَ اللَّه عنهُ قالَ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : منْ قرأَ حرْفاً مِنْ كتاب اللَّهِ فلَهُ حسنَةٌ ، والحسنَةُ بِعشرِ أَمثَالِهَا لا أَقول : الم حَرفٌ ، وَلكِن : أَلِفٌ حرْفٌ ولامٌ حرْفٌ ، ومِيَمٌ حرْفٌ . رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “Alif Laam Miim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).
Setiap kali memasuki Ramadhan, umat Islam senantiasa berusaha untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Meskipun membaca Al Qur’an merupakan salah satu amalan ibadah utama, namun ada batasan yang perlu diperhatikan saat akan mengkhatamkannya.
Rasulullah SAW melarang untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam durasi waktu yang terlalu cepat sehingga terburu-buru saat membacanya. Selain itu, meski menghatamkan Al-Qur’an di bulan ramadhan sangat dianjurkan, namun yang lebih penting adalah memahami dan menghayati kandungannya.
Keutamaan lainnya adalah Al Quran sebagai syafaat di hari kiamat.
عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya.” (HR. Muslim).
Al Qur’an adalah berkah dan sebagai ilmu bagi siapa saja orang yang mau merenungkan isinya karena di dalamnya terkandung banyak sekali petunjuk yang bisa diterapkan di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Shaad ayat 29.
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar supaya mereka menghayati ayat-ayat-Nya dan agar orang-orang yang berakal mendapatkan pelajaran.” (QS. Shaad ayat 29).
Dengan demikian, Al Qur’an diturunkan agar menjadi petunjuk bagi orang yang memahaminya sebagai cahaya yang menerangi dunia dan akhiratnya dengan izin Allah.
Jamaah Rahimakumullah,
Membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan memang sudah menjadi rutinitas yang banyak dilakukan oleh setiap muslim. Seseorang yang rutin membaca Al-Qur’an akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dari Aisyah r.a, Rasulullah bersabda, “Yang mahir membaca Al-Quran bersama malaikat yang terhormat dan yang membaca Al-Quran sedangkan ia terbata-bata serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu keutamaan mengkhatamkan Al-Qur’an adalah mendapatkan pujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah Ta’ala untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekatnya.” (HR. Muslim).
Lantas bagaimana umumnya cara khatam Al-Qur’an di bulan Ramadhan,
Pertama, Membaca 1 juz setiap hari.
Umumnya satu bulan Ramadhan terdiri dari 30 hari, maka cara untuk khatam Al-Qur’an yang harus dilakukan adalah dengan membaca 1 juz sekaligus setiap harinya hingga 30 juz dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan.
Namun jika cara itu dirasa sangat memberatkan, kita bisa membaginya dengan membaca 2 lembar Al-Qur’an setiap selesai shalat 5 waktu agar 1 juz dapat terselesaikan dalam satu hari.
Kedua, Melakukan tadarus.
Apabila mengkhatamkan Al-Qur’an secara sendirian dianggap memberatkan, maka tadarus atau membaca Al-Qur’an secara bersama-sama adalah solusinya untuk mempercepat penyelesaian 30 juz Al-Qur’an di bulan Ramadhan.
Pada tadarus Al-Qur’an ini setiap orang akan membaca 1 sampai 2 juz Al-Qur’an dan jamaah lainnya menyimak dan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dari orang lain yang membaca nya. Demikian pula sebaliknya ketika esok harinya giliran orang lain yang membaca Juz berikutnya. Itulah cara mengkhatamkan Al-Qur’an melalui tadarus yang benar.
Cara di atas juga bisa dilakukan dengan membaca 1 Juz tiap hari yang dibagi sesuai dengan jumlah anggota Tim tadarus, dimana ketika salah satu anggota tadarus membaca, anggota yang lain menyimak dan mendengarkan ayat-ayat yang dibaca oleh anggota lainnya. Demikian seterusnya dan dilakukan pada hari berikutnya untuk Juz-juz berikutnya, sehingga Tim tadarus dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu 1 bulan.
Anggota Tim tadarus harus merupakan orang-orang yang memiliki komitmen tinggi untuk mengkhatamkan Al-Qur’an
Ketiga, Mengaji secara daring melalui group WhatsApp.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini marak dilakukan menghatamkan Al-Qur’an dengan cara disetor sambung-menyambung melalui grup WhatsApp.
Tingkat semangat seseorang dalam membaca Al-Qur’an berbeda-beda. Adanya monitoring di grup WhatsApp adalah sesuatu yang positif dilakukan. Daripada orang sibuk dan habis waktunya hanya WA-an saja, alangkah indahnya, kalau seandainya diganti dengan membaca Al-Qur’an untuk mendapatkan pahala. Tentu hal ini bukan untuk dibandingkan dengan orang yang telah biasa membaca Al-Qur’an setiap harinya, melainkan juga untuk mengajak orang lain agar membaca Al-Qur’an.
Khatam Al-Qur’an, dikatakan apabila setor bacaan dilakukan melalui sistem akumulasi misalnya satu orang baca 1 juz kemudian dilanjutkan yang lainnya membaca juz ke 2 dan seterusnya hingga anggota Tim terakhir membaca Juz ke 30, maka pada khakekatnya tidak bisa disebut khatam Al-Qur’an. Karena istilah mengkhatamkan Al-Qur’an harus dibaca sendiri dari awal hingga akhir oleh seseorang. Bila dilakukan secara sambung menyambung untuk seluruhnya memang khatam, tetapi tidak khatam untuk perorangannya.
Dalam beberapa tahun ini program khatam Al-Qur’an melalui group Whatsapp ini populer dan sering dilakukan oleh sekelompok Jamaah, misalnya dengan anggota yang berjumlah 30 orang, mereka membuat satu grup yang bisa saling berkoordinasi untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam periode tertentu yang disepakati.
Setiap harinya, akan membagikan satu juz kepada setiap anggota group untuk dibaca, sehingga dalam sehari mereka bisa mengkhatamkan Al-Qur’an. Tiap anggota group bertugas tilawah satu juz per hari, sesuai dengan kesepakatan.
Bila cara ini masih dirasakan cukup berat untuk membaca satu Juz satu hari, maka sesuai dengan kesepakatan, tiap anggota bisa menyelesaikan bacaan Juz nya dalam waktu yang disepakati misalnya setiap 3 atau 5 hari. Sehingga dalam setiap 3 atau 5 hari group dapat mengkhatamkan 30 Juz Al-Qur’an. Walaupun hal ini belum dapat dikatakan khatam Al-Qur’an, namun pahala nya tetap mengalir paling tidak untuk setiap Juz yang telah mereka baca.
Cara khatam yang ke 3 ini merupakan tingkatan ketiga, dibandingkan dengan cara yang pertama yaitu menghatamkan sendiri membaca Al-Qur’an 30 Juz ataupun tingkatan kedua dengan cara tadarus Al-Qur’an. Namun cara menghatamkan Al-Qur’an melalui WA group ini, walaupun pada dasarnya pahala yang ia peroleh adalah pahala satu Juz yang ia baca sendiri dengan baik, InsyaAllah akan memacu keinginan setiap anggotanya untuk membaca sendiri Juz-juz lainnya dalam Al-Qur’an. Sehingga cara inipun dapat meningkatkan keimanan dan keinginan untuk terus membaca dan mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an secara keseluruhan.
Dengan demikian jika dikoordinir dengan baik dan setiap anggota group membaca pilihan Juz nya secara beturutan akan lebih baik, sehingga pada akhirnya seseorang akan mengkhatamkan sendiri bacaan Al-Qur’an nya sebanyak 30 Juz dalam waktu tertentu.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya bagi kita semua.
Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
Babussalam Socah, Bangkalan.
*) Disarikan dari beberapa sumber.
Penulis : Prof Maksum Radji
Editor : Fajar Andrianto
Donasi Ke Yayasan Babussalam Socah