Bersukacita Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛

“Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan shalawat dan salam baginya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah”.

Jamaah Rahimakumullah,

Datangnya bulan suci Ramadhan merupakan keistimewaan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia. Karena dalam bulan Ramadhan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesempatan bagi umat-nya untuk memperbanyak amal ibadah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

 

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183).

 

Perintah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan turun kepada Nabi Muhammad pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriah, atau sekitar 624 Masehi.

 

Pada surah al-Baqarah ayat 183 di atas secara langsung Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan perintah wajib berpuasa kepada orang yang beriman. Orang-orang yang beriman tentu akan mematuhi dan melaksanakan perintah berpuasa di bulan Ramadhan tersebut dengan sepenuh hati. 

 

Adapun Haditsnya antara lain adalah,

Dari Abdullah bin Umar Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:  

بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحِجِّ الْبَيْتَ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهَ سَبِيْلاً

 

“Islam ditegakkan di atas lima perkara, yaitu dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi mereka yang mampu.” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam At-Tirmidzi, dan Imam An-Nasa’i).

 

Salah satu tanda keimanan seorang muslim adalah bergembira dalam menyambut Ramadhan. Ibarat akan menyambut sesuatu yang di nanti-nantikan, maka seseorang akan mempersiapkan segalanya guna menyambut kedatangannya. Apalagi jika yang diharapkan itu adalah kedatangan bulan suci Ramadhan, tentu akan lebih senang lagi dan disambut dengan penuh rasa syukur dan sukacita.

 

Bagi seorang muslim perlu khawatir akan dirinya, jika seandainya tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Jika ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa, bisa jadi ia terluput dari kebaikan dan karunia Allah.

 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَـفْرَحُوْا ۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

 

“Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus 10: Ayat 58).

 

Jamaah Rahimakumullah,

Para ulama dan orang shalih sangat merindukan dan berbahagia jika Ramadhan akan datang. Bahkan para ulama salaf berdoa selama enam bulan agar mereka dipertemukan kembali dengan Ramadhan.

 

Kegembiraan tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan dan keutamaan pada bulan Ramadhan. Beribadah semakin nikmat merasakan lezatnya bermunajat kepada Allah. 

 

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

 

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad).

 

Makna dari hadits di atas adalah Allah Subhanbahu wa Ta’ala menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang mulia, di antaranya dengan menutup pintu neraka dan membuka pintu surga. Allah menjadikan amalan perbuatan yang dilakukan manusia sebagai penghantar menuju surga. Di tutupnya pintu-pintu neraka bermakna bahwa Allah Ta’ala mencegah manusia dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghantarkan mereka ke neraka. Di bulan suci Ramadhan ini setan-setan akan dibelenggu, agar memudahkan manusia melaksanakan berbagai ketaatan di bulan Ramadhan dengan amal kebaikan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan.

 

Disamping itu bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ampunan-Nya.  Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu,” (HR. Bukhari Muslim).

 

Keutamaan-keutamaan yang spesial yang hanya ada di bulan Ramadhan, yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain itulah merupakan anugerah dan karunia Allah Ta’ala bagi orang-orang yang beriman. 

 

Oleh sebab itu, umat Islam perlu bersyukur dan menyambut datangnya bulan Ramadhan ini dengan penuh sukacita guna memperbanyak amal ibadah dengan sebaik-baiknya di bulan yang penuh keberkahan ini.

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ 

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Jamaah Rahimakumullah,

Mari kita sambut bulan suci Ramadhan ini dengan gembira, dalam arti semangat dalam melaksanakan berbagai amal kebaikan di dalam bulan Ramadhan. Mempersiapkan diri dalam menyongsong bulan Ramadhan kali ini agar menjadi Ramadhan yang terbaik dalam hidup kita, dengan memperbanyak amal ibadah, memohon ampunan atas dosa dan kesalahan kita dengan taubatan nashua. Marilah kita pererat tali silaturrahmi dengan sesama manusia, mempelajari ilmu tentang Ramadhan, memperbanyak infaq dan shodaqoh, serta tadabbur Al-Quran.

 

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua, agar dimudahkan dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan, guna meningkatkan derajat ketaqwaan kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

 

Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.

Pondok Babussalam Socah. 

 

*) Disarikan dari beberapa sumber.

 

 

Penulis : Prof Maksum Radji

Editor : Fajar Andrianto

Bagikan Postingan Ini :

Leave a Reply