Keutamaan Dan Pentingnya Ukhuwah Islamiyah

Prof. Maksum Radji

Prof Maksum Radji

 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَا عْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ وَا ذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَ لَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَ صْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖۤ اِخْوَا نًا ۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّا رِ فَاَ نْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

 

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 103).

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَ صْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10).

Adapun Hadits-hadits nya antara lain adalah,

Hadits Pertama,

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ الْوَاحِدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan kaum Muslimin dalam saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling menolong di antara mereka seperti perumpamaan satu tubuh. Tatkala salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka anggota tubuh yang lainnya akan merasakan pula dengan demam dan tidak bisa tidur”. (HR. Muslim).

Hadits Kedua,

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti satu bangunan, sebagiannya menguatkan yang lainnya”. (Muttafaq alaih).

Hadits Ketiga,

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Salah seorang dari kalian tidak beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya dengan apa yang ia cintai untuk dirinya”. (Muttafaq alaih).

Jamaah Rahimakumullah,

Dalil-dalil di atas merupakan pedoman dan perintah bagi umat Islam agar bersatu, dan memelihara ukhuwah islamiyah karena sesungguhnya semua orang mukmin itu adalah bersaudara.

Membangun Ukhuwah Islamiyah merupakan perintah bagi seluruh umat Muslim sebagaimana dalil-dalil yang tertuang dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits di atas. 

Tujuan Ukhuwah Islamiyah adalah membangun kerukunan sesama umat yang merupakan pondasi dasar guna membangun dan mempererat persatuan umat Islam.

Sikap ini harus dimiliki oleh setiap umat Islam sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

 

Adapun prinsip dari ukhuwah islamiyah adalah bersatu dalam aqidah, berjamaah dalam ibadah, ihsan dalam bermujahadah, fathanah dalam bersiyasah, santun dalam bermuamalah, dan istiqamah dalam berdakwah. Dengan melaksanakan prinsip di atas, InsyaaAllah akan terbangun persatuan umat yang kuat.

 

Sedangkan landasan dasar dari ukhuwah islamiyah adalah, Ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, dan Takaful.  

Ta’aruf adalah upaya untuk saling mengenal lebih dalam antara umat Islam meliputi latar belakang, pendidikan, budaya, agama, pemikiran, ide-ide, dan berbagai masalah kehidupan. 

 

Sedangkan Tafahum adalah saling memahami kelebihan dan kekurangan ataupun kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga menimbulkan Ta’awun, yaitu sikap untuk saling tolong menolong di antara sesama yang dapat menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing-masing.

 

Dengan demikian, pada akhirnya akan memunculkan Takaful yaitu sikap untuk saling menghormati dan saling melindungi guna memberikan rasa aman bagi sesama umat muslim agar terhindar dari kekhawatiran serta kecemasan.

 

Ukhuwah Islamiyah yang kokoh merupakan cerminan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta.

Keutamaan Ukhuwah Islamiyah

Adapun keutamaaan ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islami, antara lain adalah menciptakan persatuan yang kuat, sehingga  menciptakan kekuatan yang luar biasa. Persaudaraan yang kuat yang dilandasi oleh ikatan keimanan yang mendalam, mampu memberikan kekuatan yang dahsyat dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Sehingga menjadi pendorong bagi setiap orang untuk tetap kuat dan teguh dalam menjalankan perjuangan atau menghadapi cobaan.

 

Selain itu eratnya tali persaudaraan Islam akan menimbulkan kasih sayang yang mendalam antara sesama saudara seiman. 

Itulah esensi utama dari ukhuwah Islamiyah yang terjalin antara sesama umat Muslim. Rasa mahabbah, cinta dan kasih sayang, menjadi ciri khas dari ukhuwah yang kokoh dan kuat.

 

Dengan kokohnya tali Ukhuwah Islamiyah akan memunculkan Ukhuwah Wathaniyah yaitu persaudaraan karena tanah air, tempat kelahiran, tanah tumpah darah, kampung halaman, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, tanpa memandang agama dan suku. Sehingga pada akhirnya menimbulkan Ukhuwah Insaniyah, yaitu persaudaraan yang lebih luas antar sesama umat manusia di seluruh dunia. 

 

Dalam surat al-Hujurat ayat 11, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ بِئْسَ الِا سْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11).

 

Demikianlah salah satu tuntunan luhur dalam Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua.

Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

 

Penulis : Prof Maksum Radji

Editor   : Fajar Andrianto

Bagikan Postingan Ini :

Leave a Reply