بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
Jama’ah rahimakumullah,
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Salah satu amal ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah kedermawanan beliau di bulan Ramadhan dalam bershodaqah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ.
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 261).
Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari).
Dalam hadits lainnya disebutkan bahwa,
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
“Dari Anas, ia bertanya, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasulullah menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan.”
(HR. At-Tirmidzi).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa memperbanyak bershodaqah di bulan Ramadhan sangat dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah. Karena shodaqoh memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa, apalagi jika diamalkan di bulan suci Ramadhan.
Beberapa keutamaan bershodaqah di bulan Ramadhan di antaranya adalah,
Pertama, mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Salah satu amalan yang dianjurkan di bulan suci Ramadhan adalah bershodaqah, karena pahalanya dilipatgandakan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18).
Kedua, mendapat pahala seperti orang yang berpuasa.
Salah satu shodaqah pada bulan Ramadhan adalah memberikan makanan untuk berbuka puasa bagi orang berpuasa. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرٍ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.”
(HR. Imam Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad).
Ketiga, ahli shodaqoh akan masuk surga melalui babus shodaqoh.
Orang-orang yang gemar bershodaqah akan dipanggil untuk masuk surga melalui pintu khusus yaitu pintu shodaqoh.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang termasuk ahli shodaqoh, niscaya ia dipanggil (masuk surga) dari pintu shodaqoh.”
(HR. Bukhari).
Selain itu, shodaqoh juga dapat menghapus dosa dan kesalahan.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطَايَا كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ
“Sedekah itu menghapus kesalahan seperti air memadamkan api”.
(HR. Tirmidzi).
Sungguh betapa beruntungnya para ahli shodaqoh sebab shodaqoh yang dilakukannya dengan tulus ikhlas karena Allah, dapat menjadi salah satu pintu menuju surga.
Lantas mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bershodaqah di bulan suci Ramadhan.
Setelah kita memahami tentang pahala dan keutamaan bershodaqah di atas, apalagi jika dilaksanakan di bulan Ramadhan, maka betapa luar biasanya jika pahala shodaqah tersebut digabung dengan dahsyatnya pahala Puasa Ramadhan dan pahala Qiyamul lail diraih oleh orang-orang beriman di bulan Ramadhan.
Jama’ah rahimakumullah,
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya.
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi,
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به.
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151).
Demikian pula dengan Qiyamul lail, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa yang beribadah (menghidupkan malam) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759)
Setelah kita memahami bahwa shodaqoh selain menjadi bukti keimanan seseorang, shodaqoh juga dapat membebaskannya dari siksa kubur dan api neraka, maka jika ketiga pahala dari amalan yang agung ini bergabung menjadi satu, yaitu pahala puasa, pahala bershodaqah dan pahala Qiyamul lail, dikerjakan semuanya dengan ikhlas di bulan Ramadhan, niscaya balasannya adalah jaminan surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.”
(HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Itulah mengapa bulan Ramadhan sangat dirindukan oleh orang-orang beriman di seluruh dunia.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua sehingga kita dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dalam bulan Ramadhan dan meraih ampunan dan pahala-Nya.
Aamiin yaa Rabbal Aalamiin.
Depok, Jum’at 7 Maret 2025.
(MR).
*). Disarikan dari beberapa sumber.