Ust Rik Suhadi
Ada rahasia dan hal khusus yang membedakan antara ibadah puasa dengan ibadah-ibadah selainnya. Ibadah puasa memiliki banyak keistimewaan dibanding ibadah yang lainnya, misalnya “pahala puasa yang tak terbatas dan tak terbilang”, “puasa khusus milik Allah”, “pahala puasa tidak terkurangi oleh perbuatan dholim seorang hamba hingga dia masuk surga”, “pelaku puasa mendapatkan dua kebahagiaan”, “rahasia bau mulut”, “perisai neraka”, “pintu surga khusus”.
Pahala tak terbatas dan tak terbilang jumlahnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR. Muslim)
Pahala amal-amal ibadah selain puasa bisa mencapai tujuh ratus kali lipat, sedang pahala puasa bisa jauh melampauinya tanpa batas sesuai kehendak Allah, karena puasa adalah milik Allah maka terserah kepada Pemiliknya berapa besaran pahala yang akan diberikan-Nya.
Hal ini seperti firman Allah Ta’ala.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar/39: 10)
Bahkan Rasulullah mengabarkan karena begitu luasnya pahala puasa maka tidak ada amalan yang bisa menandinginya, sebagaimna diceritakan oleh Abu Umamah, bahwa ia pernah meminta kepada Rasulullah satu amalan yang bisa dilakukan maka Rasulullah menyuruhnya berpuasa
عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ ، فَإِنَّهُ لا مِثْلَ لَهُ
Hendaklah kalian berpuasa, karena tidak ada yang menyamainya.” (HR. Nasai)
Mengapa hal luar biasa bisa (pahala tanpa batas) ini terjadi pada pelaku puasa, jawabannya adalah sebagaimana Firman Allah dalam hadits diatas
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
Karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku semata” (HR. Muslim)
Apa rahasia penting yang terkandung dalam amalan puasa ini sehingga menjadikannya Istimewa, jawabannya adalah kemurnian hati, ikhlas dalam menjalankan puasa dalam ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala. Amalan puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Tuhan Penciptanya. Amalan puasa ini tidak nampak dalam gerakan sebagaimana amalan yang lain semisal shalat, sedekah, zakat, haji dan yang lainnya. Puasa adalah amalan yang tersembunyi tidak ada yang tahu kebenaran dan kesungguhan amalan puasa yang dilakukan oleh seseorang kecuali hanya Allah dan dirinya sendiri. Sehingga dengan demikian amalan puasa ini adalah amalan yang paling tangguh dalam menghadapi serangan riya’ dan penyakit-penyakit hati yang lain.
