SENYUM DAN WAJAH CERIA

Prof. Maksum Radji

 

babussalamsocah, Dalam beberapa bulan terakhir ini, masyarakat Jepang ramai mengikuti kursus tersenyum yang sedang menjadi trend di negaranya. 

 

Mungkin bagi kita, hal ini terdengar aneh, namun banyak orang Jepang yang rela membayar kursus privat berharga 7.700 yen, atau sekitar 818 ribu rupiah per jam tersebut, hanya untuk berlatih cara tersenyum.

 

Adalah Keiko Kawano, seorang instruktur senyum dari lembaga Egaoiku (pendidikan tersenyum) yang telah menginisiasi kursus tersenyum.  Dia mengatakan bahwa permintaan kelas berlatih senyum mengalami peningkatan empat kali lipat dibanding tahun lalu, terlebih setelah dicabutnya peraturan kewajiban memakai masker di Jepang, pada bulan Maret 2023 yang lalu.

 

Tampaknya, setelah pandemi COVID-19, orang Jepang tidak banyak menggunakan otot wajah, sehingga mereka menganggap bahwa adanya kursus senyum merupakan latihan yang bagus. Karena setelah wabah COVID-19 resmi dinyatakan berakhir, orang-orang Jepang yang terbiasa menggunakan masker merasa kaku untuk tersenyum secara wajar.

 

Lantas apa saja manfaat senyum?

Dalam Islam, senyum  merupakan tanda mulianya akhlak seseorang. Senyum juga merupakan bentuk sedekah paling ringan, yang bisa memberatkan timbangan pahala. 

 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Senyummu di hadapan saudaramu  adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi).

 

Dalam riwayat lainnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri.” (HR Muslim).

Tersenyum bukan hanya bahasa tubuh yang dapat menunjukkan akhlak dan keramahan seseorang. Tersenyum juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan kehidupan seseorang.Berikut ini, beberapa manfaat tersenyum, antara lain adalah,

 

Pertama, Membangun kepercayaan dengan orang lain.Dalam pergaulan dan komunikasi, senyum merupakan salah satu andalan dalam pekerjaan seseorang. Inilah salah satu alasan kenapa Orang Jepang perlu berlatih senyum agar memudahkan dalam melaksanakan profesinya.Menurut hasil sebuah studi yang dilakukan oleh University of Pittsburgh, orang yang tersenyum lebih cenderung mudah dipercaya.Jika ingin memberikan kesan pertama yang baik, maka senyum merupakan tindakan yang tepat untuk membuat orang lain merasa lebih nyaman di sekitar kita.

 

Senyum juga berkontribusi pada kesuksesan karir seseorang.Tersenyum dapat membuat seseorang terlihat lebih percaya diri, dan sering diterapkan dalam strategi pemasaran agar dapat memperoleh respon positif dari para konsumen.

 

Kedua, Senyum memperbaiki suasana hati.Senyum dapat membantu mengaktifkan jalur sinyal di otak dan mempengaruhi kondisi emosional.Dengan tersenyum, seseorang bisa menguasai pikiran dan suasana hatinya untuk merasa bahagia. Ketika seseorang tersenyum, maka senyawa neuropeptida, serta hormon seperti dopamin dan serotonin akan dilepaskan, sehingga dapat meningkatkan komunikasi sel-sel saraf. Senyum juga dikatakan sebagai anti-depresan alami.

 

Selain itu senyuman juga dapat meredakan stres, membuat tubuh terlihat bugar. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasi pada Journal of Maternity Care and Reproductive Health, dilaporkan bahwa terapi senyum dapat membantu mengurangi kecemasan pada ibu hamil.Senyum juga dapat membantu memicu pikiran yang lebih bahagia dan dapat mengurangi emosi negatif.Dengan demikian senyuman juga mampu membantu melawan  penyakit, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

 

Ketiga, Senyum mengurangi rasa sakit.

 

Beberapa hasil penelitian  menunjukkan bahwa tersenyum melepaskan hormon endorfin, hormon pereda nyeri alami, dan serotonin, hormon yang mengendalikan suasana hati. Hormon-hormon tersebut akan membuat tubuh terasa lebih baik,  dan dapat meningkatkan relaksasi.

 

Keempat, Senyum dapat meningkatkan kualitas hidup.

 

Orang yang benar-benar bahagia umumnya akan mudah tersenyum dan  menikmati hidup dengan lebih baik.Orang yang mudah tersenyum dan dapat memelihara suasana hati yang positif akan merasa bahagia, serta memiliki  gaya hidup yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan lebih baik.

Kelima, Meningkatkan  hubungan dengan keluarga dan meningkatkan produktivitas.

 

Senyum dan tawa yang tulus dapat mempererat hubungan silaturahmi. Orang yang selalu senyum terhadap orang lain, akan lebih disukai dan dicintai daripada orang yang selalu cemberut. Selain itu, senyuman dapat meningkatkan produktivitas kerja seseorang.  Dalam sejumlah penelitian ditemukan bahwa orang yang lebih banyak senyum mengalami lebih sedikit stres dalam kondisi krisis dan memiliki kreativitas dan produktivitas yang lebih baik di tempat kerja dan kehidupan sehari-hari.  Orang yang mudah tersenyum lebih cepat beradaptasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi orang di sekitarnya. Senyuman yang tulus dan wajah berseri akan mudah menarik hati orang lain ketika diajak kepada kebaikan. 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعْهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

 

“Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia.”  (HR. Al Hakim. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih).

 

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, serta  menganugerahkan akhlak yang mulia bagi kita semua.

 

Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Jum’at, 8 September 2023.

 

 

penulis : Prof Maksum Radji

Bagikan Postingan Ini :

Leave a Reply