Pagi ini kami jalan-jalan di tambak udang sebelum apel. Ini bagian dari wakaf produktif, yang tidak ingin kami sampaikan saat ini.
Pada kesempatan ini, teringat kisah hijrahnya kaum muslimin Makkah ke Madinah. Mereka sedikitpun tidak membawa bekal kecuali pakaian yang dipakai ditubuhnya. Begitu pula dengan Abdurrahman bin Auf yang dahulu adalah seorang konglomerat. Ia pun harus meninggalkan kekayaannya.
Sesampainya di Madinah, Rosulullah kemudian mempersaudarakannya dengan seorang konglomerat madinah, Sa’ad bin Rabi. Lalu ia ditawari untuk memilih wanitanya sebagai istri. Perhatiakan jawaban Abdurrahman bin Auf:
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ، دُلُّونِي عَلَى السُّوقِ،
Beliau justru meminta untuk ditunjukkan dimana pasar.
Dari kisah ini kita dapat ambil Hikmah Bagaimana Islam itu benar-benar komprehensif. Islam tidak hanya mengajarkan ibadah mahdoh, Islam tidak hanya mengajarkan akhlak. Islam ternyata juga mengajarkan tentang ekonomi. Maka Manhaj tentang jihad ekonomi ini tentu bisa kita ambil di era ini.
Zaman sudah menuntut kita untuk ikut andil dalam dunia industri. Kalau dulu permasalahan menjadi santri adalah bagaimana menjadi seorang ‘Alim di bidang ilmu-ilmu tertentu, menjadi Faqih, menjadi Hafiz. Pada era ini santri juga harus ke pasar. Santri harus ikut andil menjadi Mujahid ekonomi.
Santri harus melek industri. Santri Babussalam harus siap menjadi seorang yang ‘Alim, Faqih, Hafidz, dan juga siap bertempur di Medan industri. Menjadi orang yang kaya, bisa diandalkan untuk mensejahterakan kehidupan keluarganya, dan tentu bisa membantu banyak orang. Sehingga sekali lagi Santri tidak hanya menjadi Pencerah dalam ilmu agama tapi santri juga bisa tampil sebagai solusi permasalahan umat saat ini, masalah nafkah, maslah perut.
Melalui program enterpreneur, Santri Babussalam Socah harus siap mengelola unit-unit usaha bahkan tambang sekalipun. Karena pemerintah sepertinya memiliki masalah trust kepada corporate yang suka korup. Penawaran kepada santri mungkin diperlukan karna santri sudah memiliki modal amanah, tinggal mengasah softskill. Bismillah santri bisa. Barakallahu fiikum.
Ust. Safa