Prof Maksum Radji
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ
Alhamdulillah kita telah memasuki separuh bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, bulan yang penuh ampunan dan barokah-Nya, serta bulan yang didalamnya ada malam lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Semoga kita tetap istiqomah dalam menjalankan rangkaian ibadah dalam bulan suci Ramadhan ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah: 183).
Ayat ini merupakan dasar hukum diwajibkannya menjalankan ibadah Puasa pada bulan Ramadhan, dan sekaligus tujuan menjalankan ibadah Puasa pada bulan Ramadhan.
Tujuan berpuasa Ramadhan tidak lain adalah untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan ini juga menjadi salah satu dari rukun Islam.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
بُنِي الإسلامُ على خمسٍ : شَهادةِ أن لا إلهَ إلا اللهُ وأنَّ محمدًا رسولُ اللهِ ، وإقامِ الصلاةِ وإيتاءِ الزكاةِ ، والحجِّ ، وصومِ رمضانَ
“Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Jamaah Rahimakumullah,
Ibadah Puasa di bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan antara lain adalah:
1. Salah satu ibadah yang tidak tertandingi.
Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu’anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Hendaknya engkau hijrah, karena ia ibadah yang tidak ada tandingannya, hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tidak ada tandingannya, hendaknya engkau bersujud karena tidaklah engkau sujud sekali melainkan Allah tinggikan derajatmu satu derajat dan menghapus satu dosamu” (HR. An-Nasa-i. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih An-Nasa-i).
2.Pahala puasa akan diberikan sendiri oleh Allah.
Dalam Hadits Qudsi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
يقولُ اللهُ عزَّ وجلَّ كلُّ عمَلِ ابنِ آدمَ له إلا الصيامَ فهو لِي وأنا أجزِي بِهِ
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas pahalanya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
3.Puasa melatih kesabaran.
Sifat sabar merupakan salah satu sikap hati yang tersulit. Ibadah Puasa Ramadhan dapat melatih tiga jenis kesabaran yaitu sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah. Sifat sabar ini merupakan unsur utama di dalam ibadah puasa.
Pahala kesabaran itu tidak terbatas, sebagaimana firman Allah,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar yang disempurnakan pahalanya oleh Allah tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10).
4.Puasa akan memberikan syafaat di hari kiamat.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
الصِّيامُ والقرآنُ يشفعان للعبدِ يومَ القيامةِ يقولُ الصِّيامُ أيْ ربِّ منعتُه الطَّعامَ والشَّهوةَ فشفِّعني فيه ويقولُ القرآنُ منعتُه النَّومَ باللَّيلِ فشفِّعني فيه قال فيشفعان
“Puasa dan Al-Qur’an, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari kiamat. Puasa berkata: ‘Ya Rabb, aku menahannya makan dan menyalurkan syahwatnya, maka izinkanlah aku memberi syafaat padanya’. Al Qur’an berkata: ‘Ya Rabb, aku menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat padanya’. Allah berfirman: ‘jika demikian berilah ia syafa’at”. (HR. Ahmad).
5.Puasa adalah perisai dari api neraka.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ
“Puasa adalah perisai” (HR. Bukhari, Muslim).
Yang dimaksud puasa sebagai “perisai” adalah puasa akan menjadi perisai dari api neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka.
6.Puasa adalah kunci masuk surga.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
في الجنة ثمانيةُ أبْوابٍ ، فيها بابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ ، لا يدخلُهُ إلا الصَّائِمُونَ
“Di surga ada delapan pintu, di antaranya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa”. (HR. Bukhari).
Jamaah Rahimakumullah,
Mencermati dalil-dalil diatas jelaslah bahwa ibadah puasa di bulan Ramadhan dan semua amal ibadah yang dilakukan di bulan suci Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya.
Qiyamul-lail, tadarus Al-Qur’an, bershadaqah dan infaq merupakan amal sholeh yang apabila dilakukan dengan ikhlas semata-mata mengharapkan ridho Allah, maka akan mendapat pahala yg berlimpah dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur”. (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa,
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya”. (HR. Muslim).
Sedangkan tentang infaq dan shodaqoh, telah kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan.
Dari Ibnu Abbas radiallahu anhuma,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus”. (HR. Bukhari).
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”. (HR. Bukhari).
Semoga kita termasuk golongan yang dapat meraih keutamaan-keutamaan dari ibadah Puasa Ramadhan dan mendapatkan ampunan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Pondok Babussalam Socah, Rabu 5 April 2023.
*** Disarikan dari beberapa sumber.
Penulis : Prof Maksum Radji
Editor : Fajar andrianto
Donasi Ke yayasan Babussalam Socah :