MARHABAN YAA RAMADHAN, MARI KITA SAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN DENGAN SUKACITA

Prof. Maksum Radji

Prof Maksum Radji

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ. لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ.

Jamaah rahimakumullah,

Alhamdulillah, hari ini adalah hari Jum’at terakhir di bulan Sya’ban 1445 H/2024 M.

Hal ini berarti bahwa dalam beberapa hari lagi kita akan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan tahun ini. Semoga Allah menyampaikan umur kita untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan mulia, bulan Sayyidusysyuhur (penghulu segala bulan). Bulan yang kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh umat Muslim, karena di dalamnya penuh dengan limpahan rahmat dan barokah-Nya.

 

Segala amal ibadah di dalam bulan Ramadhan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Amaliah sunnah akan mendapat nilai kebaikan seperti ibadah wajib, sedangkan ibadah wajib akan dilipatkan pahalanya hingga puluhan kali lipat. Dalam bulan yang paling agung dan mulia ini terdapat curahan rahmat dan ampunan dosa, serta jaminan dari Allah Yang Maha Kuasa bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan pembebasan dari siksa neraka, bagi hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan bersungguh-sungguh beribadah di bulan suci Ramadhan.

 

Dalam sebuah hadits Qudsi Allah Subhaanahu wa Ta’ala menegaskan tentang keutamaan Ramadhan.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Akulah yang akan memberikan balasannya”.

Hadits Qudsi ini menegaskan betapa istimewanya bulan suci Ramadhan. Bulan yang dikukuhkan oleh Sang Khaliq dengan kalimat bahwa pahala berpuasa dalam bulan Ramadhan, Allah sendiri yang akan memberikannya.

 

Hal ini menunjukkan bahwa ibadah puasa Ramadhan adalah ibadah khusus yang hanya Allah dan orang yang berpuasa saja yang mengetahuinya. Ibadah puasa menunjukkan adanya hubungan langsung dengan Allah Subhaanahu wa Ta’ala melebihi ibadah-ibadah lainnya. Orang-orang yang berpuasa telah melakukan komunikasi yang sangat dekat dengan Rabb-Nya, sehingga kedekatan dengan-Nya akan membuahkan hasil dimana mereka akan menjadi pribadi yang bertakwa.

Jamaah rahimakumullah,

 

Lantas mengapa harus bersukacita menyambut Ramadhan?

Kegembiraan tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan, berkah dan keutamaan pada bulan Ramadhan. Beribadah semakin nikmat dan lezatnya bermunajat kepada Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَـفْرَحُوْا ۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

 

“Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
(QS. Yunus: 58).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda tentang kabar gembira mengenai datangnya Ramadhan,

 

ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ

 

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”
(HR. Ahmad)

 

Dalil-dalil di atas merupakan tuntunan agar kita menyambut bulan suci Ramadhan dengan gembira dan sukacita, karena ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan tidak hanya sekadar melaksanakan kewajiban salah satu dari rukun Islam saja, akan tetapi kita juga berharap dapat meraih berbagai hikmah yang terdapat di dalamnya. Puasa membawa makna imsak yang berarti menahan. Melalui persiapan rohani yang bersih, kita merasa senang dan bersukacita dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

 

Marhaban Yaa Ramadhan, mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan harapan agar kita dapat menahan gejolak nafsu yang menjerumuskan. Di era media sosial dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin canggih saat ini, seringkali kita menyaksikan bagaimana sikap berlebih-lebihan diumbar, kemaksiatan begitu vulgar dipertontonkan, kebencian disebarkan, berita hoaks sudah menjadi bumbu berita, caci maki seolah menjadi hal yang biasa dan berbagai macam hiruk pikuk kemaksiatan ada di media sosial. Semoga kita terhindar dari perilaku dan akhlaq yang tidak terpuji, sehingga dengan hati yang bersih kita dapat memasuki dan melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

 

Semoga Allah senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya bagi kita semua dan semoga Ramadhan kali ini mampu mengantarkan kita menjadi pribadi yang mukhlisin dan muttaqin.

Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

 

 

Depok, 8 Maret 2024. (MR).

*) Dirangkum dari beberapa sumber.

Bagikan Postingan Ini :

Leave a Reply