Oleh: Ust. Drs. Rik Suhadi, S.ThI (Pimpinan Yayasan Babussalam Socah)
Kibir ( sombong )
Berikutnya penyakit yang akan dipertanyakan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala pada hari kiamat adalah penyakit sombong atau kibir . penyakit sombong ini juga termasuk penyakit langka yang sangat membahayakan bagi penderitanya . Bahkan penyakit ini yang menjangkiti iblis sehingga ia dilaknat oleh Allah dan di masukkan kedalam golongan orang-orang yang inkar atau kafir . Allah memerintahkan kepada para malaikat yang didalamnya ada iblis untuk sujud kapada Adam as . namun Iblis membangkang sebagaimana Allah firmankan :
أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ ,
“ Iblis enggan ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. ( QS. Al-Baqoroh : 34 )
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kibir adalah menganggap dirinya lebih ( kuat dan sebagainya ); takabbur, sombong, angkuh.
Menurut istilah kibir adalah sikap angkuh, merasa dirinya lebih dari pada orang lain, memandang remeh orang lain serta tidak mau taat/ tunduk kepada Allah SWT. Sebagaimana Sabda Rasulullah :
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“ Kibir (kesombongan) itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” ( HR.Muslim ).
Sifat kibir atau sombong hampir sama dengan sifat ujub. ujub adalah menganggap kelebihan yang ada pada dirinya adalah hasil usahanya sendiri. Sedangkan sifat sombong (takbbur) adalah : angkuh, suka membuang muka serta mengganggap dirinya lebih mampu dan cendrung meremehkan orang lain.
Tidak Mendengar Bau Surga
Orang yang sombong, ia tidak bisa masuk surga. Juga tidak bisa mencium bau surga. Bahkan, sekalipun kesombongannya sangat kecil, sebesar biji dzarrah. Padahal bau surga dalam jarak ratusan tahun sudah terdengar baunya, sebagaimana Rasulullah sabdakan :
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :
“Bau surga dapat dirasakan dalam perjalanan 500 tahun. Bau surga ini tidak bisa dicium oleh orang yang mencari keduniaan dengan menggunakan amal akhirat”. (Al- Jami’u Ash-Shagril. hal : 164. Irsyadul Ibad. hal: 63. Bab: Riya”).
Kibir walau sebesar biji sawipun jika bersarang dalam hati seseorang maka ia akan jauh dari surga, bahkan mendengar baunya saja -pun tidak. Sebagaimana Sabda Rasulullah :
مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَفِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ تَحِلُّ لَهُ الْجَنَّةُ أَنْ يَرِيحَ رِيحَهَا وَلاَ يَرَاهَا. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُقَالُ لَهُ أَبُو رَيْحَانَةَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّ الْجَمَالَ وَأَشْتَهِيهِ حَتَّى إِنِّى لأَحِبُّهُ فِى عَلاَقَةِ سَوْطِى وَفِى شِرَاكِ نَعْلِى قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْسَ ذَاكَ الْكِبَرُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَينَيْهِ
“Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk kesombongan, sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi sombong itu adalah siapa yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR. Ahmad, shahih lighairihi)
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ
“Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam kalbunya ada sikap sombong meski sebesar biji sawi.” ( HR. Muslim )
Allah masukkan orang orang yang bernyakit sombong kedalam jahannam sebagaimana Firman Allah :
فَادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS. An-Nahl : 29 ).
وَأَهْلِ النَّارِ كُلُّ جَوَّاظٍ عُتُلٍّ مُسْتَكْبِرٍ
“ dan penghuni neraka adalah setiap orang yang berhati keras dan menentang kebenaran lagi sombong.” ( HR. Bukhari, Muslim ).
Mendatangkan Murka Allah
مَنْ تَعَظَّمَ فِي نَفْسِهِ، أَوِ اخْتَالَ فِي مِشْيَتِهِ، لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ
“Barang siapa merasa besar pada dirinya .atau conkak dalam jalannya, dia akan menemui Allah ‘Azza Wa jalla dalam keadaan murka kepadanya“. ( Shahih adabul-mufrad )
أَنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِمَالِهِ فَقَالَ كُلْ بِيَمِينِكَ قَالَ لَا أَسْتَطِيعُ قَالَ لَا اسْتَطَعْتَ مَا مَنَعَهُ إِلَّا الْكِبْرُ قَالَ فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ
“bahwa seorang laki-laki makan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tangan kirinya, Lalu Rasulullah bersabda: “Makanlah dengan tangan kananmu! Dia menjawab; ‘Aku tidak bisa.’ Beliau bersabda: “Apakah kamu tidak bisa?” -dia menolaknya karena sombong-. Setelah itu tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya”.
Neraka mengeluh kepada Allah.
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Surga dan neraka saling berselisih kepada Tuhan keduanya, surga berkata, ‘Wahai Tuhan, mengapa aku tak dimasuki selain orang-orang lemah dan rakyat jelata? ‘ Sedang neraka berkata, ‘Mengapa aku dikhususkan untuk orang-orang yang sombong? ‘ Allah ta’ala menjawab surga: “Engkau adalah rahmat-Ku”, dan Allah berfirman kepada neraka, ‘Engkau adalah Siksa-Ku, yang Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki, dan masing-masing diantara kalian berdua harus dipenuhi.’ Nabi bersabda: “Adapun surga sesungguhnya Allah tidak menzhalimi satupun dari makhluk-Na, dan Allah akan memenuhi neraka dengan siapa saja yang dikehendaki-Nya, lantas mereka dilempar ke dalamnya ‘(neraka berkata, ‘Masihkah ada tambahan) ‘ (QS. Qaaf ayat: 30) -beliau mengulanginya tiga kali-, kemudian Allah meletakkan telapak kakinya sehingga neraka menjadi penuh, sebagian satu dengan sebagian yang lain saling berhimpitan, neraka pun berkata, ‘cukup, cukup, sukup.” ( HR. Bukhari ).
Menjadikan Hati Terkunci
Penyakit sombong atau kibir dapat mengunci rapat masuknya iman dan hidayah dari Allah kedalam hati. Hati yang kibir tidak mau menerima petunjuk-petunjuk Rasulullah, senatiasa menutup pintu hatinya dari sunnah rasulullah. Hati yang kibir tidak mau menerima pelajaran karena sudah merasa lebih dan merasa cukup ilmu dibanding yang lain sehingga tertutup dari kebenaran. Allah berfirman :
يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. ( Qs. Al- Mu’min : 35 )
Pintu langit Tertutup
Dalam tafsir Humud dijelaskan bahwa Allah menutup pintu-pintu langit untuk arwah mereka yang sombong lagi mendustakan ayat-ayat-Nya, amal-amal mereka selama hidupnya tidak terangkat kelangit, juga do’a-do’a yang mereka panjatkan terhambat tidak bisa menembus langit, dan mereka tidak akan dimasukkan kedalam surga-Nya, sampai ada unta masuk kedalam lobang jarum , sebagaimana Firman Allah :
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
“ Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan” .( QS. Al- A’raaf : 40 )
Dibenci oleh Manusia
Congkak, atau sifat kibir dan sombong sering tergambar dengan suka membuang muka disaat bertemu saudaranya karena sombong, sehingga sifat ini tidak disuka oleh orang lain. Cara berjalannya orang yang sombong, ataupun cara ber-kendaraan, akan sangat dibenci oleh orang lain, karena kesombongan dank e-angkuhannya. Allah sangat melarang perbuatan semacam ini sebagaimana Firman-Nya :
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. ( QS. Luqman : 18 ).