Penyakit-penyakit Berbahaya yang Akan Dipertanyakan Allah (Bagian 1)

Oleh : Ust. Drs. Rik Suhadi S.Th.I
(Pengasuh Pondok Babussalam Socah)
 
 Bagian 1
 
 Dalam setiap acara- acara pertemuan, terutama pertemuan para manula seringkali terdengar obrolan asyik seputar penyakit, terutama penyakit penyakit yang sering terdapat pada mereka. Terdengar keluhan,  “cholesterol saya sekian sekian, asam urat saya tinggi, tekanan darah saya, diabet saya, asam lambung saya, lutut saya sudah ngilu-ngilu, penglihatan saya,” ….riuh dengan nama nama penyakit dan keluhan-keluhan….yang munkin para pembaca bisa menambah lebih banyak daftar penyakit dan keluhan yang sering didengar…tentang kepanikan dunia yang diguncang corona misalnya. Semua Negara –negara besar lockdown, dan bahkan Negara sekelas Saudi Arabia, dengan Makkah Madinah-nya  yang nyaris tak pernah sepi ,setiap menit didatangi beribu ribu orang dari berbagai belahan dunia untuk datang beribadah juga lockdown, sepi mendadak dihempas corona. Dunia menjadi sangat panik dan ketakutan. Sekolah-sekolah mendadak diliburkan pemerintah. Dan nyaris semua sector menjadi lumpuh tak berdaya melawan corona.
 
Penyakit yang ditakutkan Rasulullah.
 
Nyaris tidak kita temukan dan kita  dengar orang me-ngelauhkan orang mengeluhkan tentang penyakit “ Hasad, dendam, iri, culas, dusta, sum’ah, ujub,riya’,  nifaq, dan yang lainnya, padahal penyakit penyakit ini telah lama bersaranga dalam dirinya. Dan salah satu penyakit diantara penyakit-penyakit itu ada yang sangat di khawatirkan oleh Rasulullah akan menjakiti umatnya. Pernah Suatu ketika Rasulullah berbda :
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ ” قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: ” الرِّيَاءُ، يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ: اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً “
 
“Sesungguhnya  perkara  yang  paling  aku  khawatirkan  menimpa  kalian  adalah  syirik  kecil”,  mereka  (para  sahabat)  berkata,  “Wahai  Rasulullah,  apa  itu  syirik  kecil?”,  beliau  berkata,  “Riyaa’,  pada  hari  kiamat  tatkala  manusia  dibalas  amal  perbuatan  mereka  maka  Allah  berkata  kepada  orang-orang  yang  riyaa’,  “Pergilah  kaliah  kepada  orang-orang  yang  dahulu  kalian  riyaa’  kepada  mereka  (mencari  pujian  mereka  -pen) semasa di dunia, maka lihatlah apakah kalian akan  mendapatkan  ganjaran  kalian  dari  mereka? ( HR. Ahmad ).
 
Rasulullah tidak meng-khawatirkan penyakit-penyakit jasmani yang akan menimpa ummatnya , karena penyakit – penyakit ini tidak akan ditanyakan oleh Allah pada hari kiamat kelak.
 
Beramal Surga Tapi Masuk Neraka
 
Penyakit riyaa’ ini bisa menjadikan penderitanya walaupun dia beramal surga akan tetapi akan dimasukkan oleh Allah kedalam panasnya api neraka. sebagaimana sabda Rasulullah :
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya di hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah, maka dia didatangkan, dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya di dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka orang itu menjawab : aku berperang di jalan-Mu sampai mati syahid, maka Allah berkata : kamu telah berdusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan bahwa kamu adalah seorang pemberani, dan yang sedemikian itu telah diucapkan ( kamu telah dipuji-puji dst sebagai imbalan apa yang telah kamu niatkan) , maka diperintahkan supaya dia diseret di atas mukanya sampai dilemparkan di api neraka.
Dan seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur’an, lalu dia didatangkan dan diperkenalkan kepadanya segala nikmat yang telah dikaruniakan kepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya, maka dikatakan kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan membaca al-Qur’an untuk-Mu. Maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu belajar dengan tujuan agar engkau dibilang seorang alim, dan engkau membaca/menghapal al-Qur’an supaya dibilang engkau seorang penghapal/pembaca al-Qur’an yang baik, dan semua itu sudah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian yang kamu harapkan sebagai imbalan niatmu), lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka,
Dan seseorang yang Allah berikan kepadanya keluasan rizki dan diberikan kepadanya segala macam harta, lalu dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : tidak ada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau berikan agar dibelanjakan padanya kecuali aku telah membelanjakan harta itu di jalan tersebut karena Engkau, maka Allah berkata : ” Kamu berdusta, akan tetapi kamu melakukan itu agar dibilang bahwa kamu adalah seorang dermawan dan yang sedemikian itu telah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian tersebut di dunia sebagai imbalan dari niatmu itu ), lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka.( HR.Muslim )
 
Bagikan Postingan Ini :

Leave a Reply